Posts

Showing posts from August, 2022

AKU SUDAH MERDEKA! ( Rista Seprida Hulu, Wamena-Papua)

Aku seorang manusia bebas yang berceloteh dalam bayang. Aku bisa berpikir secepat angin, melesat seperti peluru. Itu aku. Aku manusia yang sudah merdeka. Tapi, merdeka bukan karna pidato Soekarno pada tahun 1945. Mengenai itu, kurasa mentalku pun masih dijajah oleh ketidakadilan dan nestapa. Tapi, saat ini aku raja dan ratu bagi diriku sendiri. Sang Penguasa Semesta telah mendominasi sukmaku. Aku bukan lagi jajahan. Aku peduli pada kematian, mahkota dan kemenangan bukan pada kemerdekaan utopia seperti yang akan kau saksikan bulan ini. Pahamilah! Aku menulis ini sebagai wujud kekuatanku. Kau boleh tak suka. Kau boleh pergi. Lenyaplah sekaligus. Merdeka!

Rista Seprida Hulu

Aku bercerita tentang barbarnya musik jazz Tapi, musik jazz tak ada dihatimu.. Entah apa aku ini? Aku melerai-lerai perdebatan denganmu Tapi, damai bukanlah keahlianmu.. Entah mengapa kita ini? Aku terusik dengan caramu berbicara Tapi, kau mengilmiahkan budayamu.. Apakah kita ini? Aku pernah sebutkan kalimat yang mungkin kau sukai, Tapi, kau diam. Kau bilang sedang mendengarkanku. Kau menipu! Bagaimana kita ini? Aku bersanding dengan mimpi-mimpiku Tapi, kau diamkan rencanamu. Kuberi kau rasa. Kau bilang aku pahit. Entah apa aku ini?

KAU HANYA BISA MENGKRITIK! (Puisi dari: Rista Seprida Hulu)

Tak perlu membahas pakaianku yang compang camping jika kau hanya mau mengkritik. Nanti kau lelah!  Sudahi saja bicaramu dan belikan aku pakaian.. Tak perlu bicara mengenai makananku yang tak bergizi jika kau hanya sekedar mengkritik. Nanti kau repot! Begini saja, sudahi bicaramu dan belikan aku makanan.. Tak perlu membahas kebodohanku jika kau hanya bisa mengkritik. Nanti pengetahuanmu berkurang!  Bagaimana jika kau datang dan mengajariku.. Aku disini, ditanah yang subur tapi terjajah oleh manusia. Aku disini, dibumi pertiwi tapi gagal menjadi manusia. Aku disini, bersama hiruk pikuk kemerdekaan tapi masih jadi budak. Sudikah kau membebaskanku? g unakan ilmu dan hati nuranimu untuk menyelamatkanku. J angan hanya bisa mengkritik..

KAU TAK LUNAK! (Puisi dari: Rista Seprida Hulu)

Kukira kau lunak seperti lilin, Kukira kau jernih seperti air. Ternyata kau jerami yang kering, berantakan dan tak berisi.. Kau tak lunak. Pidatomu memisahkan sejarah. Kau buang dan hancurkan seperti caramu pamit.. Kau tak lunak. Pengetahuanmu bocor dan meninggalkan luka. Kau timbang emosi dan logika, Sekaligus sebar benci.. Tapi katamu kau lunak!  Entah apa yang kau bicarakan.. Mungkin hanya lidahmu yang lunak. Mungkin hanya bayangmu yang lunak. Mungkin hanya degil hatimu yang lunak.. Tak ada yang tau..